Minggu, 18 Maret 2012

"Perempuan"



Agama islam telah mengembalikan fitrah kaum perempuan dari kebiasaan jahiliyah
Yang menganggap kaum perempuan sangat rendah menjadi suci dan terhormat
Kata kata perempuan adalah baik
Hidmat kepada orang tua
Patuh pada suami
Takut pada ALLAH
Mengikuti perintah sunah Rosulullah
Perempuan mengenal rumah tangga seperti memahami setiap sisi dirinya sendiri
Walaupun terkadang perjuangan mereka sulit
Kaum perempuan tak berkeluh kesah
Tak juga menyombongkan diri
Selalu meletakan sesuatu pada tempatnya
Inilah harkat perempuan yang mulia dan bermartabat
Dengan 5 sifat utama:
1.  Benar
2.  Jujur
3.  Pandai
4.  Fasih dan terdidik
5.  Dan bersifat malu.
Dari merekalah kita di lahirkan
Maka pada merekalah kasih kita seharusnya berada.


Dibawah Lindungan Ka’bah

Senin, 12 Maret 2012

MANAJEMEN PAKAN **



PEMBERIAN NPN
      Keistimewaan ruminansia: dapat memanfaatkan nitrogen bukan protein untuk memenuhi kebutuhannya akan protein
      Amoniasi atau pemberian urea banyak dilakukan pada ternak ruminansia
      Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian urea kepada ternak ruminansia:
  1. Pemberian urea harus disertai dengan pemberian pakan berenergi tinggi.
  2. Tunda atau batasi pemberian urea kepada pedet berbobot badan kurang dari 300 kg.
  3. 3. Biasakan bakalan yang baru datang dengan pakan penggemukan selama 3-4 mgg sebelum diberi urea.
  4. 4. Pastikan urea tercampur rata dengan pakan dan jumlahnya tidak boleh lebih dari 1/3 protein ransum (<33%).
  5. 5. Jumlah urea harus <1% jmlh ransum, <0,5% BK, atau <3% jmlh konsentrat.
  6. 6. Jumlah urea  <15% tipe suplemen protein, <5% bila menggunakan hijauan berkualitas rendah.
  7. 7. Jumlah protein :
    1 kg urea + 6,4-7,2 kg tongkol jagung giling = 5,4 kg kedelai giling atau
    1 kg urea + 5,4 kg jagung giling = 6,4 kg kedelai giling 

MENYUSUN RANSUM
      Prinsip: kandungan nutrien di dalam ransum sesuai dengan kebutuhan nutrien ternak.
      Ternak membutuhkan nutrien untuk: hidup pokok, pertumbuhan, produksi, reproduksi (ternak bibit).
      Tidak ada satu jenis bahan pakan pun yang kandungan nutriennya sesuai dengan kebutuhan ternak akan nutrien.
      Maka peternak perlu menyusun ransum yang seimbang.

Beberapa hal untuk dipahami dalam menysusun ransum
  1. Konsentrat (bebijian) adalah sumber energi.  Jumlah energi dalam ransum tidak <3% atau >5% dari kebutuhan ternak.
  2. Suplemen protein digunakan untuk meningkatkan kandungan protein ransum.  Pemberian protein tidak boleh >5% dari kebutuhan ternak karena protein sangat mahal.
  3. Nisbah Ca:P = 1:1 atau 2:1.  Garam dapur: 0,5-1% total pakan.
  4. Tambahkan vitamin A terutama bila proporsi hijauan rendah.
  5. Untuk sapi penggemukan: tambahkan lemak 2,0-3,0%, molases 5-8% total ransum. 
  6. 1 kg dari 40-44% supplemen PK setara dengan 2,72 kg leguminosa, artinya suplemen PK dapat diganti dengan pemberian leguminosa
  7. Hijauan kasar berkualitas dapat digunakan untuk menyuplai semua kebutuhan nutrien ternak ruminansia
  8. Konsentrat seringkali hanya dibutuhkan ternak pada sepertiga akhir masa kebuntingan, pada ternak kerja, atau untuk memproduksi susu atau lemak.
  9. Jumlah ransum untuk sapi potong (BK): 2-3% BB, bila hanya dari hijauan 5-7%.

Hal-hal yang harus dilakukan dalam menyusun ransum
  1. Sediakan bahan pakan yang akan digunakan beserta kandungan nutrien berdasarkan hasil analisis proksimat.
  2. Ketahui kelas, umur, produksi, dan kondisi fisiologis ternak serta kebutuhan nutriennya untuk hidup pokok, pertumbuhan, dan produksi
  3. Ketahui data kebutuhan ternak akan nutrien. 
  4. Tentukan dasar penyusunan ransum: energi, protein, TDN.
  5. Ketahui batas aman penggunaan tiap bahan pakan. 
  6. Usahan bahan pakan yang digunakan terdiri atas bahan nabati dan hewani untuk saling menutupi kekurangan nutrien yang dibutuhkan.


Pemberian pakan
·         Berikan pakan yang masih segar.  Pakan yang berada di dalam palungan lebih dari 12 jam akan basi, apek, dan berjamur.
·         Pakan basi menyebabkan penurunan konsumsi.
·         Penurunan konsumsi pakan sebanyak 1% bisa menyebabkan penurunan PBB sebanyak 1,5-2%.
·         Untuk menjamin kesegaran pakan, lakukan pemberian pakan 2 x sehari. Sisa pakan dibersihkan sebelum pakan baru diberikan.
·         Idealnya, ternak sudah diberi pakan baru kira-kira setengah jam setelah pakan sebelumnya habis.  

Faktor untuk dipertimbangkan saat pemberian pakan
  1. Kondisi ternak.  Ternak yang baru tiba di lokasi peternakan biasanya kehilangan nafsu makan sebelum dia beradaptasi.  Ternak kurus akan lebih cepat mengonsumsi pakan dibandingkan ternak gemuk. 
  2. Umur.  Pedet dan sapi berumur 1 tahun cenderung mengonsumsi pakan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan BB.  Sapi yang sudah tua seringkali mengonsumsi pakan lebiih banyak dari kebutuhannya berdasarkan BB. 
  3. Bangsa sapi.  Pada dasarnya tidak ada perbedaan mengonsumsi pakan diantara bangsa sapi potong berbeda. 
4.   Jenis kelamin.  Sapi jantan kastrasi (steer) mengonsumsi pakan 5-10% lebih banyak daripada sapi dara (heifer) berBB sama. 
  1. Tipe ransum, terutama berkaitan dengan kandungan energi, kadar air, dan serat kasar.
  2. Kondisi lingkungan.  Konsumsi akan menurun bila terjadi perubahan suhu lingkungan yang sangat ekstrim.  Pada kondisi nyaman, konsumsi cenderung meningkat.

MANAJEMEN PAKAN SAPI

^_^    ^_^
MANAJEMEN PAKAN TERNAK SAPI
       Manajemen Pakan Induk
       Tujuan: fertilitas induk tinggi, produksi susu tinggi, laju pertumbuhan pedet baik.
       Saat kritis: selama masa beranak, 60 hari sebelum beranak hingga 90 hari setelah beranak.
       Kebutuhan energi bertambah 50%, protein hampir 2 x lipat.
       Nutrien yang tidak cukup mengakibatkan: abortus, BB lahir rendah, bobot sapih rendah, gagal berahi kembali, gagal konsepsi 

MANAJEMEN PAKAN SELAMA MASA KEBUNTINGAN
       Pada 3 bulan pertama, induk bunting harus mendapat pakan yang cukup untuk kebutuhan HP.
       Pakan tidak harus berkualitas sangat baik, cukup untuk memenuhi kebutuhan ternak akan energi.
       3 bulan terakhir (90-120 hari) adalah saat paling kritis karena 2/3 pertumbuhan janin terjadi di periode ini
       Pakan harus bisa menjamin PBB 0,2-0,5 kg/hari.
       Hindari kelebihan pakan untk menghindari kesulitan beranak.
Manajemen pakan selama masa laktasi
       Pakan harus menjamin pemenuhan kebutuhan ternak akan nutrien untuk produksi susu, pemulihan kondisi alat reproduksi, dan PBB hingga induk ternak siap untuk kawin. 
       Suplai nutrien yang tidak cukup untuk induk selama masa sebelum hingga sesudah beranak menyebabkan berat sapih pedet menurun 5-10%.
       Masa kritis berakhir setelah 3-4 bulan setelah beranak.  Produksi susu mulai menurun, pedet sudah siap mengonsumsi hijauan, tidak terlalu tergantung kepada susu induk
 
Manajemen pakan sapi betina pengganti (replacement heifer) dan pejantan
       Sapi dara pada umur 14-15 bulan memerlukan PBB sebesar 0,5-0,7 kg/hari.
       Pejantan harus mempertahankan kondisi tubuhnya dalam keadaan baik tetapi tidak terlalu gemuk.
       Pakan berkualitas tinggi harus diberikan sekurang2nya 2 bulan sebelum masa kawin
       Pejantan yearling (1-2 tahun) perlu PBB sebesar 0,7 kg/hari, siap mengawini 10-15 ekor betina.
       Pada umur > 2 tahun perlu PBB 0,75 kg/hari.  

MANAJEMEN PAKAN SAPI BAKALAN M
       Pedet biasanya dipelihara sampai disapih pada umur 6-7 bulan dengan susu induk.
       Sejak umur 3 bulan konsumsi energinya harus ditingkatkan karena produksi susu induk mencapai puncak pada 2 bulan setelah beranak. 
       Tanpa tambahan suplai energi dan hanya mengandalkan susu induk, pedet tidak akan dapat mendapatkan PBB 0,7 kg/hari.
       Berikan pedet calon bakalan pakan lain (minimal hijauan) sebanyak setengah dari seluruh kebutuhan.
 
Berbagi Catatan kuliah

Kamis, 08 Maret 2012