KADAR AIR
Kadar air dalam bahan pangan sangat
mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari bahan pangan tersebut. Oleh karena itu,
penentuan kadar air darisuatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses
pengolahan maupun pendistribusian
mendapat penanganan yang tepat.
Penentuan kadar air dalam bahan pangan dapat dilakukan
dengan beberapa metode, yaitu metode pengeringan (dengan oven biasa), metode
destilasi, metodekimia, dan metode khusus
(kromatografi, nuclear magnetic resonance / NMR).Pada praktikum kali ini, metode yang digunakan adalah metode pengeringan
dengan oven biasa dan metode destilasi.
%
Kadar air (wb) pada metode oven dapat diperoleh dengan cara: Wet basis
% kadar air = Wsample – ( W akhir –
W cawan ) x 100 %
――————————————
W Sample
Dan
untuk metode destilasi dapat menggunakan perhitungan :
%
Kadar air = V air yang tertampung x 100 %
————————————
W
sample
Ø
Alat
a)
Timbangan
b)
Deksikator
c)
Oven
d)
Cawan petri
|
Ø Bahan
a) sampel kering ( 5 gram ) |
PROSEDUR
- Timbang cawan
- Masukan sampel 5 gr kedalam cawan yg telah di ketahui bobotnya
- Masukan kedalam oven ± 3 jam dengan suhu 105˚ C
Metode oven memiliki beberapa
kekurangan, yaitu bahan lain ikut menguap, terjadi penguraian karbohidrat
menghasilkan air yang ikut terhitung,ada air yang terikat kuat pada bahan
yang tidak terhitung. Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan
berat konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah
dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah
konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampeltelah menguap dan
yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-benar terikatkuat dalam sampel,
setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen kadar air
dalam sampel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar